Literature Review : Kajian Semiotika Pada Poster Film Animasi
Pada postingan kali ini, saya
akan menulis Literature Review dari tiga artikel jurnal dengan topik pembahasan
Kajian Semiotika Pada Poster Film Animasi. Pada dasarnya, Semiotika adalah ilmu
tentang tanda. Mengambil akar dari bahasa Yunani, kata Semiotika memiliki makna
semeion yang merajuk kepada tanda. Semiotika modern pada awal abad ke-20
dipelopori oleh Ferdinand de Saussure (1857-1913) yang merupakan seorang pakar
linguistik, dan Charles Sanders Peirce (1839-1914) yang merupakan ahli
filsafat.
Media mengacu pada semua jenis perangkat yang dapat digunakan oleh komunikator untuk menyampaikan informasi atau pesan satu sama lain. Poster menjadi salah satu cara dalam penyampaian informasi dan pesan kepada masyarakat. Informasi yang ingin ditunjukkan oleh sebuah film kepada para penonton dapat direpresentasikan secara visual pada poster. Poster film berisi pengumuman yang dibuat dengan cara visual yang khas. Poster film mempunyai bermacam-macam elemen visual yakni tipografi, ilustrasi, fotografi, warna, dan layout. Dengan menggunakan objek Poster Film Animasi, tiga artikel jurnal berikut menggunakan kajian teori semiotika untuk menganalisis unsur visual yang terdapat pada poster film.
I. Analisis Semiotika Pada Poster Animasi Disney “LUCA”
Penulis : Firaghaida
Puspanalla Effendi
Judul Jurnal : PROFESSIONAL,
Jurnal Komunikasi & Administrasi Publik
Keterangan : Vol. 10 N0. 1, Juni
2023, hlm. 335-346
A. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis poster dari animasi “LUCA”
untuk diketahui makna-makna yang tersembunyi di balik gambar poster dan juga
karena animasi ini mengangkat tema yang menarik mengenai persahabatan dunia
manusia dan dunia monster laut dengan alur cerita yang sangat seru dan juga
santai.
B. Landasan Teori
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori semiotika oleh
Roland Barthers. Semiotika
berasal dari kata Yunani yang berarti tanda (Pradopo, 1998). Semiotika
adalah ilmu tentang tanda (Tinarbuko,
2003). Berawal dari bidang bahasa, cabang semiotika berkembang menjadi bidang
seni dan desain.
Roland Barthes yaitu penerus
pemikiran Saussure. Hal ini dibuktikan dengan teori semiotika Barthes yang
menurut de Saussure (Haryono & Dedi, 2017) merupakan derivasi teori bahasa
yang hampir harafiah. Menurut teori Saussure, semiotika dibagi menjadi dua
bagian: penanda dan petanda. Roland Barthes kemudian berangkat untuk
mengembangkan teori yang dikenal sebagai Denotasi, Konotasi dan Mitos. Denotasi
adalah makna literal atau aktual yang ditangkap oleh panca indera manusia.
Konotasi adalah tingkat kedua, yang menghasilkan maknaimplisit atau tidak
pasti, sebagian besar terkait dengan psikologi, emosi, dan kepercayaan. Mitos
adalah bahasa atau makna yang muncul
secara berbeda karena pengaruh kehidupan sosiokultural dan cara pandang sekitarnya.
(Dewi danRiris,2020).
C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode analisis data ilmu semiotika dengan
pendekatan deskripsi kualitatif. Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan
makna makna yang terkandung didalam
ilustrasi poster animasi “ LUCA”. Pendekatan ini bertujuan untuk mengumpulkan
informasi data secara rinci serta memahami secara menyeluruh terhadap suatu
masalah.
Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data yang terkait dengan animasi “LUCA”, yaitu dengan menonton film animasi “LUCA”,
melakukan pencarian website terhadap disney dan pixar dan juga melengkapi data
data melalui pencarian informasi yang didapat dari artikel dan jurnal yang ada
di internet.
D. Hasil
Penelitian
Pada poster ini terdapat sebuah Logotype yang merupakan logo dari Disney dan "Pixar’s kemudian ada ilustrasi tipografi yang bertuliskan “LUCA” dengan tambahan garis bergelombang di bawahnya yang terletak di atas poster, juga terdapat ilustrasi langit biru cerah berawan, dengan rumah padat penduduk di bawah kaki bukit yang menjadi latar tempat pada poster ini. Pada posisi tengah poster terdapat ilustrasi 3 anak remaja berada di pinggiran laut yang menjadi titik fokus dari poster ini, juga seekor kucing di samping, pada kanan dan kiri seorang nelayan yang sedang memegang ikan hasil tangkapan. Ilustrasi pendukung yang berada di sisi kanan dan kiri pada poster terdapat seorang anak remaja yang menduduki vespa dengan 2 temannya berdiri disamping dan seorang nelayan yang sedang memegang hasil ikan hasil tangkapannya.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka
dapat ditarik kesimpulan di dalam poster akan terdapat tanda verbal dan tanda
visual yang memiliki makna tersendiri dan
mempunyai ikonik masing-masing serta menunjukkan karakteristik pada
setiap karakter yang terdapat pada poster tersebut, poster animasi “LUCA” ini
merepresentasikan gambaran secara umum dari
alur cerita yang disajikan pada film ini.
II. Analisis Semiotika Poster Film “Raya And The Last Dragon”
· Fatmawati
· Nimas Fadhilatur Rohmah
· Restu Ismoyo Aji
Judul Jurnal : Prosiding SNADES 2023 – Masa Depan Desain Di Era Digital Untuk Indonesia
Keterangan : 2023
A. Tujuan
Penelitian
Poster film animasi “Raya and The Last Dragon” (2021) merupakan poster yang
didesain oleh Legion Creative yakni agensi print, digital, dan sosial yang
dikhususkan untuk bidang hiburan. Alasan penulis memilih poster film Raya and
The Last Dragon sebagai bahan analisis semiotika visual adalah karena poster
film tersebut memiliki banyak elemen-elemen visual yang menarik dan dapat dianalisis
menggunakan teori semiotika. Selain itu, penulis belum menemukan jurnal
mengenai analisis semiotika poster film “Raya and The Last Dragon” di berbagai
sumber.
B. Landasan Teori
Untuk menganalisis unsur-unsur visual dalam poster film animasi “Raya and
The Last Dragon”, penulis memilih untuk menggunakan semiotika Roland Barthes.
Ditinjau dari etimologis, semiotik dari kata semion dari bahasa Yunani memiliki
makna tanda. Sedangkan terminologisnya, semiotika adalah ilmu yang mempelajari
peristiwa, objek, dan kebudayaan sebagai tanda. Menurut Barthes (1988),
semiologi merupakan ilmu yang mempelajari dan memaknai tanda. Tanda dapat
berupa lagu, dialog, not, musik, logo, gambar, mimik wajah, hingga gerak tubuh.
Dalam model Roland Barthes, terdapat istilah denotatif, konotatif, serta mitos.
Menurut Arifin dan Tasai (2010), Denotatif merupakan makna dari alam wajar
yang tersampaikan dengan eksplisit apa adanya serta bersifat objektif. Adapun
Konotatif memiliki arti dari impresi maupun asosiasi yang memiliki sifat subjektif
emosional disamping pengertian utamanya, hal ini dikutip Warriner dalam Tarigan
(1985). Sedangkan pengertian mitos menurut Barthes, mitos adalah sistem
komunikasi karena mitos menyampaikan pesan, suatu bentuk, dan bukan suatu objek
atau suatu konsep. Mitos juga merupakan bentuk tuturan, karena itu semua dapat
dianggap mitos, asal ditampilkan dalam bentuk wacana.
C. Metode
Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif.
Menurut Creswell (2014), penelitian kualitatif deskriptif digunakan peneliti
yang tertarik pada proses pemaknaan, pemahaman yang diambil dari kata-kata atau
gambar. Pengumpulan data ini menggunakan teknik observasi dan studi
kepustakaan. Teknik observasi dilakukan dengan cara mengamati langsung poster
film animasi Raya and The Last Dragon sedangkan teknik studi kepustakaan
dilakukan dengan studi pada jurnal dan website yang terkait dengan penelitian ini.
Data primer diperoleh dari poster film animasi “Raya and The Last Dragon”. Data
sekunder diambil dari jurnal dan website yang dianggap relevan.
D. Hasil
Penelitian
Unsur visual yang terdapat pada poster “Raya and The Last Dragon” dianalisis dengan menggunakan teori semiotika model Roland Barthes yang berfokus pada makna denotasi, konotasi, serta mitos sebagai berikut :
·
Tulisan judul “Raya and The Last Dragon”
·
Visual tokoh Raya
·
Bola roh sisu
·
Senjata
·
Siluet Naga
·
Hujan
·
Semak-semak
·
Cahaya Matahari
· Reruntuhan candi
Berdasarkan hasil pembahasan mengenai analisis
elemen-elemen visual dalam poster film animasi “Raya and The Last Dragon”
dengan menggunakan pendekatan semiotika model Roland Barthes, analisis ini menyimpulkan
bahwa elemen-elemen visual yang terdapat didalam poster mampu menggambarkan kisah
Raya sebagai hero mistik yang berbekal bola roh naga, bersenjatakan pedang
menyerupai keris, berdiri dengan pose layaknya seorang hero yang siap
menghadapi rintangan untuk menyatukan bola roh yang terpisah, mencari seekor
naga yang bernama Sisu. Raya bertualang melewati hutan semak-semak, juga
reruntuhan candi hingga menerobos hujan dan terik matahari demi meraih
tujuannya.
III. Nilai Dan Unsur Kebudayan Pada Poster Film Coco
Penulis :
Diah Utari Dewi Sulistyaningrum
Judul Jurnal :
Jurnal Ilmu Komunikasi Balayudha
Keterangan : Vol. 4 No. 1,
Februari 2024 hlm, 38-53
A. Tujuan Penelitian
Film Coco diproduksi oleh Studio Animasi Pixar dan dirilis oleh Walt Disney
Pictures. Terdapat salah satu poster film “Coco” yang bertemakan festival Day
of the Dead dan menampilkan hampir seluruh unsur visual dalam film tersebut dan
divisualisasikan dengan menarik dan sesuai dengan genre dan tema film tersebut.
Di dalam poster tersebut terdapat nilai dan unsur kebudayaan yang dikemas dalam
bentuk gambar. Maka dari itu, penulisan ini bertujuan untuk mengkaji serta
menafsirkan makna yang terkandung pada poster film “Coco” serta melihat nilai dan unsur kebudayaan yang
terdapat dalam poster film “Coco”.
B. Landasan Teori
Teori yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah teori Semiotika
Roland Barthes. Pemikiran Roland Barthes merupakan perkembangan dari konsep Ferdinand
De Saussure. Menurut Barthes aspek pembacaan dan interaksi kultural yang dapat memengaruhi
sebuah pemaknaan. Makna teks akan muncul tidak hanya pada persoalan kode,
tetapi dipengaruhi dari para pembaca yang memiliki posisi penting dalam
memaknai teks.
Barthes mengembangkan pemikiran semiotikanya menjadi dua tingkat pertandaan,
yaitu denotasi dan konotasi. Makna sebenarnya yang diterima di masyarakat dan berhubungan
dengan realitas sosial dikenal dengan denotasi, sementara makna konotasi diciptakan
dengan menghubungkan dengan elemen-elemen budaya yang lebih umum seperti
ideologi, kepercayaan, sikap, kerangka kerja (Sobur, 2017:
145). Mitos sendiri bertujuan untuk menunjukkan dan memberi nilai-nilai yang
berlaku pada zaman tertentu. Sehingga dapat dipahami, mitos adalah tanda yang
mempunyai konotasi dan selanjutnya tumbuh menjadi denotasi.
C. Metode
Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Penelitian
deskriptif, menurut Kriyantono (2006:69), menggunakan data kualitatif untuk menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari subjek dan perilaku yang
dapat diamati. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mengilustrasikan atau memaparkan
sesuatu hal apa adanya. Kemudian, semuanya akan dibahas untuk menentukan hasil
penulisan. Unsur visual yang terdapat dalam poster “Coco” akan dijadikan sebagai
salah satu sumber data. Metode analisis deskriptif, seperti yang dikutip oleh (Sugiyono,
2014), adalah alat yang digunakan dalam analisis data dengan cara memberikan
deskripsi atau gambaran terhadap data yang telah diperoleh sebagaimana adanya
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Peneliti
juga akan menggunakan sumber data sekunder, seperti jurnal-jurnal terdahulu,
pengetahuan dan teori-teori.
D. Hasil
Penelitian
Poster film “Coco” menjelaskan unsur-unsur yang ada didalam film ini, yaitu
nilai-nilai budaya, kekeluargaan, dan tradisi.
Poster film “Coco” berlatar belakangan dengan Festival Dia de los Meurtos yaitu
kepercayaan masyarakat Meksiko setiap bulan November guna menghormati roh atau leluhur
yang telah mati. Festival ini diyakini menjadi tempat bertemu kembali keluarga
besar antara dunia kehidupan dan dunia kematian. Pada poster ini juga
menggambarkan mengenai mimpi Miguel yang ingin menjadi penyanyi, tetapi
terhalang oleh takdir yang mengatakan bahwa musik bagi keluarga mereka adalah
sebuah kutukan.
Unsur visual yang terdapat pada poster film “Coco” :
·
Gambar Gitar
·
Jembatan Bunga
·
Bunga Marigold
·
Tengkorak Manusia
·
Anjing Xolo
· Alebrijes
· Mama Coco yang memegang foto
Berdasarkan dari unsur visual dari poster yang
ditampilkan, dapat disimpulkan bahwa Film “Coco” ini didesain bukan untuk
mengenang atau berkabung melainkan sebagai perayaan untuk menghormati kerabat
yang sudah tidak di dunia sehingga warna-warna yang dipilih dalam pembuatan
poster menggunakan warna yang terang dan berkesan ceria.
Kesimpulan
Setelah kita sudah membahas tiga artikel jurnal diatas mengenai Kajian Semiotika Pada Poster Film Animasi, maka kita bisa simpulkan ketiga artikel jurnal tersebut menggunakan landasan teori yang sama yaitu menggunakan teori Semiotika Roland Barthes. Teori Roland Barthes merupakan kelanjutan dari teori Ferdinand De Saussure. Menurut Barthes, semiotika adalah ilmu yang digunakan untuk mengartikan suatu tanda, di mana bahasa juga merupakan susunan atas tanda-tanda yang memiliki pesan tertentu dari masyarakat. Tanda - tanda tersebut dapat berupa lagu, dialog, not musik, logo, gambar, mimik wajah, hingga gerak tubuh.
Pada ketiga artikel jurnal diatas, objek penelitian yang dibahas adalah Poster Film. Dimana ketiga poster film tersebut merupakan poster film animasi dan memiliki berbagai unsur visual di dalamnya. Dengan menggunakan teori Roland Barthes dan metode penelitian kualitatif deskriptif, kita bisa menganalisis unsur visual dengan makna denotasi, konotasi, dan mitos.
Denotasi adalah makna yang sebenarnya yang diterima di masyarakat dan berhubungan dengan realitas sosial. Sementara makna Konotasi diciptakan dengan menghubungkan dengan elemen-elemen budaya yang lebih umum seperti ideologi, kepercayaan, sikap, dan kerangka kerja. Mitos sendiri bertujuan untuk menunjukkan dan memberi nilai-nilai yang berlaku pada zaman dahulu. Sehingga kita dapat simpulkan mitos adalah tanda yang mempunyai konotasi dan selanjutnya tumbuh menjadi denotasi.
Desain visual yang terdapat dalam setiap media, khususnya pada poster mampu digunakan untuk menyampaikan pesan dan kesan yang ingin disampaikan oleh komunikator kepada informan. Desain visual juga menjadi daya tarik utama bagi informan atau penonton untuk membangun persepsi akan apa yang dilihat. Setiap unsur visual yang ditampikan dalam media mampu dijadikan sebagai simbol dan unsur yang berkaitan antara film dan dunia nyata.
Maka dari itu kesimpulan yang dapat diambil dari ketiga artikel jurnal diatas adalah dengan menggunakan teori Semiotika Roland Barthes dan metode penelitian kualitatif deskriptif, kita bisa menganalisis tanda-tanda pada poster film yang memiliki pesan tertentu dari masyarakat melalui makna Denotasi, Konotatif, serta Mitos.
Sekian Literature Review dari saya, bila ada kesalahan mohon dimaafkan dan diingatkan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang sudah membaca.
Thanks and Good Luck ^^
Daftar Pustaka
Effendi, Firaghaida Puspanalla. (2023). Analisis Semiotika Pada Poster Animasi Disney “LUCA”. Jurnal Komunikasi & Administrasi Publik, 10(1), 335-346.
Fatmawati., Rohmah, Nimas Fadhilatur., Aji, Restu Ismoyo. (2023). Analisis Semiotika Poster Film “Raya And The Last Dragon”. Masa Depan Desain Di Era Digital Untuk Indonesia.
Sulistyaningrum, Diah Utari Dewi. (2024). Nilai Dan Unsur Kebudayan Pada Poster Film Coco. Jurnal Ilmu Komunikasi Balayudha, 4(1), 38-53.
Comments
Post a Comment